hal mengampuni :')


dalam entri ini, saya menyadur kotbah dari seorang pendeta pada tahun 2011. kotbah ini saya ambil darihttp://www.terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=235:mengampuni-orang-lain&catid=43:khotbah&Itemid=79

namun di setiap poinnya saya akan menambahkan refleksi saya tentag pengampunan sesuai dengan pengalaman hidup saya. monggo, silakan dibaca :)


  Mengampuni Orang Lain
Wednesday, 09 December 2009 09:45
Tuhan Yesus mengerti betapa berbahayanya dosa tidak mengampuni kesalahan orang lain, dan betapa pentingnya Tuhan harus memberi pengertian tentang hal ini kepada anak-anak-Nya. Oleh sebab itu Ia menaruh hal mengampuni orang lain di dalam deret kalimat doa Bapa kami (Matius 6:9-13).


Pentingnya pengampunan terhadap sesama:
1. Mengampuni orang lain adalah perintah tegas dari Tuhan yang harus dipatuhi. Mengampuni orang lain ini adalah perwujudan tindakan kasih. Bila seseorang tidak mengampuni orang lain, itu berarti ia tidak mengasihi sesamanya. Bila ia tidak mengasihi sesamanya itu berarti ia adalah seorang “pembunuh” (1Yoh. 3:15, Why. 21:8). Seorang pembunuh tidak akan masuk dalam kerajaan Allah.
membaca kalimat di poin ini sungguh membuat saya tercengang. masa iya, saya mau menjadi seorang 'pembunuh'? berarti saya nggak akan masuk dong dalam kerajaan Allah. berarti saya setan? saya menyebabkan hati orang terbunuh? saya pembunuh?
banyak pertanyaan bergolak di hati saya...
tentu saya tidak mau menjadi seorang 'pembunuh'. 
tapi bagaimana dengan hati saya yang tercabik karena disakiti oleh orang lain? apakah itu adil Tuhan?
semua ini membuat saya bingung. tapi saya tahu. menjadi pengikut Kristus bukan hal yang mudah. seperti kalimat dalam ayat Kitab Suci yang menyebutkan bahwa jika kita mengasihi orang yang mengasihi kita juga, apalah jasa kita. karena itulah hati saya jadi terketuk setelah membaca kalimat pada poin pertama. saya akan belajar untuk mengasihi sesama saya terutama bagi mereka yang pernah menyakiti hati saya. :') saya akan memulai dengan memaafkannya.


2. Mengampuni orang lain ialah syarat untuk menerima pengampunan dari Allah. Agar kita menerima pengampunan dari Tuhan kita harus mengampuni orang lain (Mat. 6:14-15; 18:35). Dalam doa Bapa kami jelas disinggung hal mengampuni orang lain, bahwa seperti kita mengampuni orang lain demikianlah Bapa mengampuni kita.. Pengampunan dari Tuhan tidak dapat dipisahkan dari pengampunan kita kepada orang lain. Bila kita tidak mengampuni sesama kita Tuhan juga tidak akan mengampuni kita.
jika hanya sekilas saja kita membaca poin yang kedua, mungkin di sini kita akan melihat bahwa manusia memang menginginkan imbalan. "Bila kita tidak mengampuni sesama kita, Tuhan juga tidak akan mengampuni kita." Seakan-akan mengampuni sesama seperti syarat atau tiket masuk untuk mendapat pengampunan dari Tuhan. haha
Awalnya saya berkeras hati. Agak aneh memang didengar. Tapi jika kita mengurutkan dari awal, toh memang sifat dasar manusia begitu. Tujuan hidup manusia adalah bahagia. nah, siapa yang akan memberi rahmat bahagia? Tuhan bukan? Namun untuk mendapatkan kebahagiaan itu, kita harus melaksanakan perintah Tuhan. Salah satunya dengan mengampuni kesalahan orang lain. mengasihi sesama lah intinya. Yang perlu digaris bawahi bukanlah manusia menginginkan imbalan, namun kita harus menempatkan Tuhan di posisi orang-orang di sekitar kita. Karena memang Tuhan serupa dengan kita dan sesama. Dengan bersikap baik pada sesama, kita nantinya akan mendapatkan kebahagiaan itu dari sesama itu. Tidak lain juga berarti kebahagiaan dari Tuhan.
Bayangkan saja jika kita suatu kali berbuat salah pada orang lain, lalu orang lain itu memaafkan kesalahan kita. Pastilah kita akan sangat berterimakasih dan bersyukur karena kita di maafkan. :)


3. Mengampuni orang lain adalah jalan agar doa kita diresponi atau ditanggapi Allah (Mrk. 11:24-26). Dari ayat-ayat ini telah ternyata bahwa jawaban doa dan respon Tuhan terhadap doa kita sangat berkaitan dengan pengampunan kita kepada orang lain. Kalau doa-doa kita mau terjawab, maka kita harus membereskan hubungan kita dengan sesama, dalam hal ini mengampuni saudara kita. Oleh sebab itu kalau kita menjumpai kenyataan doa-doa kita tidak diresponi oleh Bapa, patut kita memeriksa hidup kita dan menemukan penyebabnya, bukan tidak mungkin penyebabnya adalah tidak mengampuni sesama kita.
Kata kunci yang saya dapat dari poin yang ketiga adalah introspeksi diri. masih mirip mirip lah dengan poin yang kedua. di sini masih terlihat jelas kalau- kalau manusia itu mengharapkan imbalan ketika melaksanakan sesuatu. Tapi lagi-lagi memang begitulah kodrat kita.Saya pikir, tidak ada di dunia ini yang tidak bersyarat. Kecuali itu memang kehendak Tuhan sendiri. Sebaik apapun manusia, pasti mereka mempunyai keinginan untuk hidup bahagia kelak.
Mungkin saya selama ini masih belum bisa mengampuni seseorang yang pernah menorehkan luka yang dalam di hidup saya. Saya sudah mencoba untuk ikhlas dan melupakannya. Namun semuanya memang sedang dalam proses. Saya sendiri merasa saya ini bukan orang yang mudah untuk lupa akan kenangan buruk. Kecenderungan inilah yang mungkin membuat doa doa saya jadi 'tersendat' miungkin. hehe. saya cuma bisa mengangguk anggukkan kepala ketika membaca poin ini dan saya sadar kalo mengampuni itu sangatlah crucial. :)


4. Mengampuni sesama agar tidak ada akar pahit di dalam hati kita (Ibr. 12:14-15). Ada banyak sakit penyakit yang tak disebabkan oleh virus atau baksil pada mulanya, tetapi disebabkan oleh hati yang tidak mau mengampuni orang lain. Ilmu kedokteran membuktikan bahwa suasana jiwa yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Akar pahit ini bisa timbul di hati istri terhadap suami, atau sebaliknya, mertua terhadap menantu sebaliknya, relasi bisnis dll. Tidak sedikit orang yang sakit oleh karena kepahtian terhadap sesamanya. Lepaskan pengampunan kepada suami, istri, menantu, mertua atau siapapun yang melukai hatimu dan terimalah kesembuhan.
Nah kalo ini mungkin lebih riil dan 'teraba' oleh kita. Saya nggak mau tuh punya penyakit gara-gara tidak bisa mengampuni orang lain. Nah, berarti hal yang harus saya lakukan adalah melepaskan pengampunan buat orang yang saat ini memang masih punya akar pahit dengan saya. Jujur saja, saya baru pertama kali ini lho merasakan yang seperti ini. Memang kalo kita terus angkuh hati, itu bisa membuat kita sakit hati sendiri. Ini benar lho. Dan nggak perlu coba-coba deh buat merasakan. Sakit banget rasanya. Bahkan setiap saya membuka akun fb orang itu, rasanya seperti ada batu yang mengganjal di kerongkongan. Caoba saja kalau saya ikhlaskan untuk mengampuni. Nggak bakal kaya gini jadinya. Nggak bakal deh jadi penyakit ini semua. hohoho. saya udah kapok. Menangis karena ini sampai pembuluh darah mata trauma (terdapat bercak darah). Mending kita tersenyum saja dan memaafkan. Langkah akhir tinggal melupakan. hoho. terdengar mudah sepertinya... (saya akan coba !)


5. Tuhan tidak menghendaki kita kehilangan sahabat dan saudara oleh kesalahan kita sendiri dengan tidak mengampuni orang lain (Ibr. 12: 14-15). Hidup berdamai dengan semua orang, maksudnya adalah agar kita tidak bertikai dengan siapapun dengan alasan apapun. Barangkali orang lain yang menciptakan atau memulai pertikaian tetapi kita harus dapat mengampuni.


betul sekali. meski dalam masalah saya, dia awalnya bukan teman saya (karena saya memang tidak mengenal dia) namun saya pikir, dia bisa menjadi teman yang baik untuk saya (semoga). Saya tidak mau sakit hati sendiri karena memendam rasa seperti ini. Saya ingin hidup tenang. Saya akan memaafkan anda nona. Dan saya berharap, kita bisa berteman selalu. :')


Cara Kita Mengampuni
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita dalam Matius 18:21-23. Dalam perikop ini Petrus mencoba menawarkan kepada Tuhan Yesus satu bentuk pengampunan yang luar biasa yang lebih tinggi dari pola pengampunan yang biasa dilakukan dalam masyarakat Yahudi. Orang Yahudi biasa memberi batas mengampuni orang lain 3x. Petrus mencoba menawarkan lebih tinggi sedikit, yaitu 7 kali. Tetapi ternyata jawaban Tuhan Yesus jauh sekali dari pola pikir dan konsep hukum yang ditawarkan manusia. Tuhan Yesus memberikan konsep baru tentang pengampunan ini, yaitu: 70 x 7 kali.


Maksud dari ajaran Tuhan Yesus tentang mengampuni 70 x 7 kali adalah:
(1) Bahwa tidak ada alasan atau sebab apapun yang boleh diterima untuk tidak mengampuni orang lain.
(2) Cara kita mengampuni orang lain harus sesuai dan sama persis sebagaimana Allah mengampuni kita (Ef. 4:32; Kol. 3:13). Ini bukan hal yang mudah, tetapi pasti bisa dilakukan. Tuhan memberikan standar ini tentu dengan hikmat dan pertimbangan-Nya yang sangat bijaksana dan itu pasti telah disesuaikan dengan kemampuan manusia untuk melakukannya.


Pengampunan yang diajarkan Tuhan ini berarti sebuah pengampunan yang tidak bersyarat, artinya: Pertama, mengampuni semua kesalahan, ini berarti tidak ada sesuatu yang kita anggap sebagai kesalahan yang tidak dapat diampuni. Kedua, melupakan kesalahan-kesalahan, ini berarti kita tidak membangkit-bangkitkan kesalahan orang lain dengan membicarakannya dengan orang lain pula. Ketiga, tidak menghukum. Inilah yang dimaksud Tuhan Yesus mengampuni dengan segenap hati (Mat. 18:35). Tidak menghukum dengan segala cara, misalnya tidak mau berdamai, tidak mau memberi salam, mencela dan merusak nama baik orang yang kita anggap telah bersalah kepada kita.


Akhirnya kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan (Rm. 12:21). Tuhan akan menunjukkan siapa yang berdiri dipihak-Nya. Berdiri dalam kebenaran dan kasih Allah. Kepada orang-orang seperti inilah Allah memberikan penghargaan-Nya. Amin. *


Pengkhotbah: Pdt Erastus Sabdono, M.Th
dengan penambahan cerita olehku :)

Komentar

Postingan Populer