sisi lain "seperti yang kau minta" . . .


“Aku tahu kutakkan bisa, menjadi sperti yang engkau minta,
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
Aku tahu dia yang bisa, menjadi sperti yang engkau pinta,
Namun selama aku bernyawa aku kan mencoba menjadi sperti yang kau pinta”
-chrisye-

Untuk memberi tanpa menerima, untuk selalu mengerti tanpa dimengerti, untuk mendengar tanpa di dengar, untuk melihat tanpa pernah dilihat, dan seterusnya pokonya yang ngga enak-ngga enak. Sulit ngga kira-kira? Sulit pasti ya. Baru baca aja rasanya juga udah males. Di mana-mana pengennya itu ada ‘saling’ jika dalam konteks yang positif. Tapi bukan berarti saya menganggap sejumlah contoh tindakan tadi adalah tindakan yang negative. Hmmm, tentu saja tidak. Tidak sama sekali malahan. Ini positif kok. Kita bisa ambil contoh tindakan Tuhan yang selalu menyayangi umat-Nya meski terlalu banyak dosa pada manusia. Tapi bedanya kita engga ‘Maha’. Sedangkan Tuhan punya kuasa.

Tindakan di atas itu ngga realistis. Entah bisa dikata itu tindakan pengecut atau seorang pecundang yang nggak pernah berani berharap. Apalagi kalo itu laki-laki ya? (maaf karna saya masih tergolong kaum kolot yang menganggap laki-laki harus memulai terlebih dahulu). Hmm, yang diperlakukan seperti itu bisa jadi merasa digantung. Mungkin mereka nunggu apa yang akan dilakukan si pejuang, tapi ngga kunjung juga datang kepastian.

Sebagai orang yang berpikiran dingin, mungkin kita bisa saja mengatakan itu semua tindakan bodoh dan ngga berguna. Ibarat kita cuma punya tangan kanan, dan kita berharap bisa tepuk tangan. Ya jelas nepokin angin aja, ngga mungkin bunyi. Tapi sekali lagi, uniknya, masih ada lho orang-orang yang seperti ini. Di sisi lain merasa kagum dan di sisi lain merasa kasihan.

Aneh memang. Sesibuk apapun mereka, entah dalam keadaan apapun, meski sakit pun, mereka selalu menyempatkan waktu jika memang dibutuhkan. Mungkin memang terlalu indah perasaan yang mereka rasakan, sehingga seperti sudah terlambat untuk menjauh dari semua tindakan bodoh itu. Mereka seperti dikaruniai mata dewa oleh Tuhan, sehingga bisa menilai hal-hal kecil yang baik sehingga mereka bisa terus menghargai dan mengagumi.

Mungkin ini tidak salah. Ini bukan hal negative. Tetapi ini benar-benar tidak sehat. Mungkin bisa mengakibatkan kegilaan pada akhirnya. Hmm, sedikit lebay, tapi mungkin bisa terjadi. Bayangkan saja, tanpa melihat visualnya, mereka bisa terus tersenyum tegar meski ada pembuat luka tepat di depan matanya.
Dari semua itu saya belajar. Tentang keikhlasan, tentang keteguhan, dan keberanian untuk memilih jalan hidup. Dan saya benar-benar menghargainya. Apalagi kepercayaan mereka.


Jika dulu saya sering mendengar quote “God only makes a good ending, if it isn’t happy, then it is not the ending”. Setelah saya belajar, saya menemukan kalau memang ini tidak akan menemukan endingnya. Karna cinta sejati ngga berending kan?

Ya,  saya belajar. J seperti lagu Chrisye tadi . . Menjadi sperti yang kau pinta.
Sekian sedikit random ngga jelas dari saya. Semoga ada manfaatnya dan ngga Cuma nambah-nambah galau aja. Hahaha :D

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer